pages bg right


Recent Video

Tampilkan postingan dengan label Al-Quran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Juli 2012

Alquran adalah Mukjizat yang Sesungguhnya

Bentangan sejarah Islam yang dibangun para nabi dan rasul Allah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Berbagai keunggulan dan mukjizat para nabi itu mempertegas pesan ketauhidan yang mereka bawa pada kaumnya.
Guru besar sejarah kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Muhammad Machasin, menyebutkan, mukjizat bukanlah esensi dari bukti kebenaran Islam. Menurutnya, mukjizat yang sesungguhnya adalah kitab yang diturunkan pada nabi akhir zaman, Muhammad SAW. Terkait hal itu, wartawan Republika, Devi Anggraini Oktavika, mewawancarainya belum lama ini. Berikut petikannya.

 


Apakah yang membedakan dakwah para nabi terdahulu dengan dakwah nabi yang diutus setelahnya?

Tidak ada yang berbeda. Mereka membawa pesan dan ajaran yang sama, yakni ketauhidan, bahwa tidak ada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Selain itu, mereka hanya dibedakan oleh tempat pengutusan dan kaum yang mereka dakwahi. Jika ingin menggarisbawahi perbedaan, yang perlu kita bandingkan bu kan nabi terdahulu dan nabi-nabi pada masa sesudahnya. Perbedaan yang sesungguhnya terlihat antara nabi-nabi terdahulu dan nabi yang diutus paling akhir, yakni Muhammad SAW.

Perbedaan apa itu?

Jika para nabi sebelum Muhammad hanya menyeru kaumnya pada Tuhan Yang Esa (Allah), Rasulullah SAW dihadapkan pula pada persoalan kemanusiaan yang mendalam. Saat itu, orang Arab terdiri atas dua strata; kaum pedagang yang kaya dan golongan hamba sahaya yang menjadi budak orang-orang kaya itu. Dari ayat-ayat Alquran kita ketahui bahwa Rasulullah berjuang memperbaiki falsafah hidup masyarakat saat itu; bahwa hidup adalah juga untuk kehidupan setelah kema tian dan hidup tidak saja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk umat. Ajaran yang dibawa Rasulullah menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa nabi-nabi yang diutus sebelumnya. Selain itu, beliau diutus bukan untuk kaum tertentu, melain kan untuk seluruh umat manusia. Itu perbedaannya.

Jika masyarakat pada masa itu tidak meyakini adanya kehidupan setelah kematian, mengapa mereka menuhankan berhala dan menyembahnya?

Mereka memang menyembah berhala-berhala, tetapi bukan sebagai wujud penyerahan diri pada kekuatan di atas diri mereka. Seperti orang pergi ke dukun pada masa sekarang, orang-orang pada masa itu mendatangi berhala untuk kepentingan mereka sendiri.

Seiring perjalanan sejarah, peradaban manusia terus mengalami perkembangan. Apakah itu berpengaruh pada proses dakwah para nabi?

Menurut saya, peradaban tidak banyak memengaruhi dakwah para nabi. Justru, dakwah Islamlah yang kemudian melahirkan peradaban yang tinggi. Banyak dari peninggalan peradaban itu yang dapat kita temukan. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua pendukung Islam pada masa-masa itu beragama Islam.

Bangsa-bangsa di wilayah Persia dan Romawi Timur, misalnya. Mereka menjadi pendukung Islam setelah bertemu dengan dakwah Islam, tetapi mereka tetap pada agama mereka.

Salah satu contoh yang paling pokok adalah peraturan semacam undang- undang syariah. Peraturan itu kan diberlakukan bagi semua masyarakat, tidak terkecuali mereka yang bukan penganut ajaran para nabi itu. Menurut saya, itu sekaligus menjadi bukti kreativitas Muslim dalam membangun kehidupan dan peradaban

Bagaimana dengan politik?

Sama saja. Terlibat dalam politik atau tidak, tugas pokok para nabi adalah untuk menyeru pada ketau hid an. Jika kita sedang menyimpulkan pengaruh politik bagi dakwah dengan melihat peran politis nabi sebagai pemimpin, kita perlu mempertimbangkannya dengan fakta lainnya.

Rasulullah berdakwah selama 23 tahun. Selama 13 tahun pertama, beliau berdakwah menyebarkan Islam sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Beliau tidak menggunakan politik selain untuk berperang. Baru selama 10 tahun terakhir, Rasulullah berdakwah sambil berpolitik. Itu dikarenakan status beliau sebagai kepala negara, pemimpin, dan pemimpin umat.

Memang, kemudian sejarah menyebutkan bahwa dalam 10 tahun itu orang-orang masuk Islam secara berduyun-duyun. Hanya, apakah itu dikarenakan keberhasilan dakwah Rasulullah atau kewibawaan beliau sebagai pemimpin, itu belum bisa diketahui secara pasti. Perlu pene litian untuk menyimpulkannya.

Selain hal-hal yang dapat dibuktikan secara empiris, seperti peradaban dan sistem politik, para nabi dikaruniai mukjizat. Apa sesungguhnya pengertian dari mukjizat itu?

Jika dilihat dari asal katanya, yakni ‘ajaba, kata mukjizat berarti hal-hal yang membuat orang tidak dapat menyangkalnya. Merujuk pada pengertian ini, maka mukjizat yang sesungguhnya adalah Alquran, kitab yang diturunkan kepada Nabi Mu hammad SAW.

Namun, kemudian mukjizat juga dimaknai sebagai hal-hal yang luar biasa, yang tidak masuk akal. Seperti air yang memancar dari sela-sela jari, tongkat yang berubah menjadi ular, lautan yang terbelah, dan lain sebagainya. Semua mukjizat sebelum periode Nabi Muhammad tidak mudah dibuktikan.

Dari situ saya berpandangan bah wa mukjizat-mukjizat itu merupakan pesan-pesan simbolis yang tidak untuk diterima secara harfiah. Bukan mukji zatnya yang penting, melainkan pesan dan nilai yang terkandung di balik semua kisah-kisah luar biasa itu. Surah al-Isra’ ayat 90-93 menegaskan hal itu bahwa hanya argumen yang tidak terbantahkan (Alquran)-lah yang membuat orang-orang menerima Islam.


Sumber : REPUBLIKA.CO.ID,  

Alquran tentang Rahasia Besi

Astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Menurut Harun Yahya, logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa.

Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat.

Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova".

Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi".

Subhanallah, penemuan itu ternyata telah diungkapkan pada abad ke-7 dalam kitab suci Alquran. Bahkan, besi menjadi nama salah satu surah Alquran, yakni Al-Hadiid.
Penemuan dunia astronomi tentang rahasia besi itu diungkapkan dalam surah Al-Hadiid [57] ayat 25,
''... Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ..." (Alquran, 57:25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.

Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Simaklah video berikut ini:


Sumber: harunyahya/youtube

Benarkah Ada Planet Lain yang Bisa Dihuni Manusia? Inilah Jawaban Alquran

Fisikawan terkemuka Stephen W Hawking berkata, ''Jika umat manusia ingin hidup di masa datang mereka harus mencari bumi lain di luar sistem matahari.''

Penemuan terbaru Badan Antariksa Amerika (NASA), mengungkapkan, adanya planet terdekat yang mirip bumi. Kepler-22b, adalah sebuah planet berukuran dua bumi yang mengorbit di zona bernama 'Goldilocks' dan terletak di rasi bintang Cygnus.

Planet ini diyakini Ilmuwan NASA memiliki zona air dan berpotensi memiliki kehidupan. Peneliti NASA dari Ames Research Center, Bill Borucki mengatakan Ukuran Kepler-22b adalah 2,4 kali lebih besar dari Bumi, tahun orbitnya selama satu tahun adalah 290 hari.

"Tapi bintangnya agak redup dibanding matahari dan lebih kecil, sehingga Kepler-22b dimungkinkan memiliki temperatur mirip Bumi," ungkapnya.

Sayangnya, ilmuwan belum bisa merinci lebih jelas komposisi Kepler-22b. Apakah didominasi batu, cairan, atau gas, yang cocok dengan kehidupan manusia untuk bisa dihuni. 

Selain itu, planet Kepler-22b ini berjarak 600 tahun cahaya dari bumi. Dimana dalam perhitungan fisika satu tahun cahaya sama dengan lebih dari 9 triliun Km. Artinya planet yang dianggap terdekat dan berpotensi memiliki kehidupan ini berjarak 500 ribu triliun Km dari bumi.

Ilmuwan barat bersikeras adanya 'bumi' lain, Namun Alquran menguatkan bahwa hanya bumilah satu-satunya planet yang cocok untuk kehidupan manusia.

AlQuran telah menjelaskan kepada manusia bahwa bumi adalah satu-satunya tempat yang paling ideal untuk dihuni. Hingga saat ini, Ulama menjelaskan bahwa Alquran menjanjikan hanya bumilah satu-satunya tempat yang layak untuk dihuni umat manusia.

"Allah berfirman: di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan di bumi itu pula kamu akan dibangkitkan," (QS Al-A'raf [7]: 25).

Dalam surah Thaha ayat 55, Allah SWT berfiman, ''Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu, dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan darinya Kami akan mengembalikan kamu pada kali yang lain."

Meski begitu, Allah SWT melalui firmannya dalam Alquran j memberikan kebebasan kepada manusia untuk menjelajahi penjuru langit. Termasuk bumi atau alam semesta sesuai dengan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.

“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (ilmu pengetahuan)” (Q.S Ar-Rahman 33).

Guntur dan Kilat pun Bertasbih Memuji Allah SWT

Pernahkah kita berpikir bagaimana guntur –- sebagai salah satu peristiwa atmosfer terhebat yang Allah ciptakan -- itu terbentuk? Dan bagaimana pula guntur mampu melepaskan sejumlah energi yang demikian besar?

Menurut Harun Yahya, selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik di ruang atmosfir, sesungguhnya merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit listrik–di samping sebagai fenomena iklim.

Inilah kehebatan dan keajaiban kilat dan petir:

* Energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di Amerika.

* Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama lebih dari tiga bulan.

* Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000 derajat Celcius. Kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata ketebalannya 2,5-5 cm.

* Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.

* Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 amper daya listrik. Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 amper untuk mengelas baja.

* Petir bergerak pada kecepatan 150.000 km/detik, hampir setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

''Suara yang dilepaskan oleh satu kilatan lebih besar dari pada cahaya 10 juta bola lampu berdaya 100 watt. Jadi, apabila setiap rumah di Istanbul, Turki menyalakan satu bola lampu, pancaran cahaya dari satu kilatan petir akan lebih besar,'' ungkap Harun Yahya.

Allah menyatakan fenomena kilat yang menakjubkan ini sebagai berikut “…Kilauan kilatnya hampir membutakan pandangan.” (al-Nur: 43)

Bagaimanakah kilat terbentuk?
Menurut Harun Yahya, udara–yang dipanaskan oleh cahaya matahari–naik membawa molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang naik ini mencapai ketinggian 2-3 km, udara tesebut bersentuhan dengan lapisan udara dingin. Saat kenaikan udara, kristal-kristal es yang terbentuk di dalam awan melepaskan energi listrik statis yang terbentuk karena pergesekan. Energi listrik ini mengandung unsur positif (+) pada lapisan atas awan dan unsur negatif (-) pada lapisan bawahnya. Ketika awan cukup terisi untuk mengionisasi udara; maka petir terbentuk.


Mengapa bisa bergemuruh?

Menurut Harun Yahya, petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000 derajat celcius dalam sepersejuta detik. Udara yang dipanskan meluas, dan menyebarkan gelombang suara yang lebih cepat dari kecepatan suara; dengan tekanan 100 kali lebih besar dari tekanan atmosfir normal. Sama halnya dengan pesawat yang melintas dengan kecepatan suara, ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara, sehingga dinamakan gemuruh/guntur.

Mengapa cahaya dan suara guntur tidak bersamaan mencapai bumi?
Harun Yahya mengungkapkan, hal ini dikarenakan suara guntur mencapai pendengaran kita dengan kecepatan suara (340 m/detik di udara); sedangkan petir mencapai visual (penglihatan ) kita dengan kecepatan cahaya (99, 793 km/detik). Ini menyebabkan perbedaan waktu antara dua peristiwa, dan dengan demikian membuat kilatan (petir) mencapai bumi lebih sebelum guntur.

Apa perbedaan antara kilat dan petir?

Ketika perbedaan muatan listrik menjadi lebih besar antara bumi dan awan, udara menjadi lebih mudah ditembus dari bumi ke awan; pelepasan energi listrik dimulai melalui saluran penghantar yang dibentuk oleh udara yang ditembus itu. Pelepasan energi listrik dari awan disebut dengan kilat, dan pelepasan energi listrik dari bumi disebut petir atau sambaran balik.

Kebenaran kilat yang dinyatakan dalam Alquran

Guruh atau Guntur ternyata terpilih menjadi nama salah satu surah dalam Alquran, yakni surah al-Ra’d. Allah memberitahukan bahwa guntur dibentuk oleh kilat yang bertasbih memuji-Nya: “Dan guruh bertasbih memuji-Nya (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya…” (al-Ra’d: 13)



Sumber: harun yahya

Mukjizat Alquran tentang Kemenangan Bizantium

Pada abad ke-7 M, Kekaisaran Bizantium Kristen mengalami kekalahan dari bangsa Persia. Akibatnya, Bizantium pun kehilangan Yerusalem. Tak ada yang percaya bahwa Bizantium akan bangkit dari kekalahannya.

Namun, pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun dari kekalahan Bizantium itu, turun wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang mengabarkan bahwa Bizantium akan kembali meraih kemanangan. Firman Allah itu tercantum dalam surah Ar-Ruum [30] ayat 1-4:

"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Alquran, 30:1-4)

Pada zaman itu, kaum kafir menertawakan firman Allah itu. karena bagi mereka, sangat mustahil Bizantium dalam waktu dekat akan bangkit menang. Betapa tidak. Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.

Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.

Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Alquran takkan pernah menjadi kenyataan.

Firman Allah SWT itu akhirnya menjadi kenyataan. Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.

Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Alquran, secara ajaib menjadi kenyataan. Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.

Dalam ayat ketiga Surat Ar-Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.

Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi". Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".

Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.

Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. "Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.

Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Sumber: harun yahya/keajaiban alquran

Mukjizat Alquran tentang Penciptaan Berpasangan

Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, menemukan fakta bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Berkat penemuannya itu,  ia dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933.

Penemuan yang dikenal sebagai "parite" itu menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"...Setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Fakta ilmiah ini telah diungkapkan Alquran sejak abad ke-7 M. Simak surah Ya Sin [36] ayat 36:  "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS 36:36)

Menurut Harun Yahya, meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap.
Subhanallah, sungguh Maha Benar Firman Allah SWT.

Simak videonya:




Sumber: harun yahya/youtube

Mukjizat Alquran tentang Jenis Kelamin Bayi

Pada awalnya, manusia meyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Ada pula yang percaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.

Jauh sebelum ilmu pengetahuan mengetahui tentang rahasia jenis kelamin bayi, pada abad ke-7 M, Alquran telah memberi tahu bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".



Mari simak surah An-Najm [53] ayat 45-46:  "Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan."

Menurut Harun Yahya, kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan. Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan.

Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Alquran diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

''Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Alquran ini,'' ujar Harun Yahya.

Menurut dia, kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita.

Menurut dia, penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X.
Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

''Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita,'' papar Harun Yahya.

Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.

Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Alquran telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.



Sumber : REPUBLIKA.CO.ID,

Rahasia Penciptaan Kucing

Mata kucing merupakan salah satu bukti kesempurnaan Allah dalam penciptaan. Allah telah menciptakan mata kucing dengan pengaturan dan letak yang sesuai dengan makhluknya. Di salah satu ayat, Allah berfirman tentang kesempurnaan ciptaannya.

Dia–lah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, Dia memiliki nama – nama yang indah, apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada – Nya. Dan Dialah yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana. ( QS. Al – Hasyr 24 )

Penglihatan malam kucing sangat kuat
Kucing dapat dengan mudah membedakan warna hijau, biru dan merah. Walaupun begitu, kelebihan sebenarnya dari mata kucing adalah agar dapat melihat di malam hari. Kelopak mata kucing terbuka di malam hari, ketika terkena sedikit cahaya, lapisan mata yang disebut iris membuat pupil mata membesar ( hamper 90% mata ) sehingga mereka lebih mudah melihat cahaya. Di saat mendapat cahaya yang lebih terang, system bekerja berlawanan untuk melindungi retina, pupil mengecil dan berubah menjadi garis tipis.

Ada sebuah lapisan yang tidak terdapat pada mata manusia. Lapisan ini berada di belakang retina, berfungsi sebagai penerima cahaya. Ketika cahaya jatuh di lapisan ini langsung di pantulkan kembali, cahaya lewat dua kali melalui retina. Oleh karena itu, kucing dapat melihat dengan mudah di saat cahaya hanya sedikit. Bahkan di saat gelap, di saat mata manusia tidak dapat melihat. Lapisan ini juga lah yang menyebabkan kenapa mata kucing bersinar di malam hari.
Lapisan ini disebut Kristal tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya. Berkat kistal ini, cahaya yang jatuh di belakang mata di pantulkan kembali ke retina. Beberapa cahaya yang di pantulkan kembali ke lensa, sehingga mata bersinar. Berkat struktur ini, jumlah cahaya yang diterima mata meningkat sehingga bisa melihat dalam kegelapan. Oleh Karena itu, kucing bias melihat lebih baik dalam gelap.  Ini bukanlah bentuk dari bio-luminescence, sebab binatang tidak menghasilkan cahanya, melainkan hasil dari pemantulan.

Alasan lain kenapa kucing bisa melihat dalam gelap juga karena adanya sel–sel batang yang lebih banyak di bandingkang sel–sel kerucut di retina mereka. Sebagaimana kita ketahui, sel – sel batang hanya sensitive pada cahaya. Mereka membentuk bayangan hitam atau putih tergantung dari cahaya yang datang dari objek, tetapi mereka sangat sensitive walau hanya dengan sedikit cahaya.

Berkat sel–sel batang ini, kucing dapat berburu dengan mudah di malam hari. Seperti kita lihat, Allah menciptakan struktur mata yang sesuai dengan kondisi dan nutrisi yang mereka butuhkan. Mata kucing memiliki struktur dan karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah salah satu contoh dari hasil ciptaan Allah. Hasil ciptaan Allah yang unik ini terbukti dalam salah satu ayat:

Pencipta langit dan bumi, ketika Dia ingin menciptakan sesuatu, maka Dia hanya berkata “jadilah”, maka jadilah ia. ( QS. Al – Baqara 117 )
Bola mata kucing lebih besar
Selain kemampuan melihat di malam hari, bola mata kucing juga lebih besar di bandingkan yang dimiliki manusia. Jika bidang penglihatan manusia hanya sampai 160 derajat, kucing dapat dengan mudah hingga 187 derajat. Dengan karakteristik ini, mereka dapat dengan mudah melihat ancaman yang ada. Ini adalah contoh karakteistik lain dari hasil ciptaan Allah dengan bentuk yang berbeda. Sebagaimana di katakana di dalam Al – Qur’an, kaakteristik ini adalah pelajaran bagi orang – orang yang beriman ;

Dan sungguh, pada hewan ternak itu terdapat pelajaran bagimu…( QS. An – Nahl 66 )

Struktur mata kucing berbeda dengan manusia
Pada mata kucing, terdapat membran ketiga yang disebut “nictitating  membrane”. Membran ini transparan, dan bergerak dari satu bagian mata ke bagian yang lainnya. Sebagai contoh, kucing dapat mengedipkan mata mereka tanpa harus menutup semuanya. Membran ketiga ini memungkinkan mata kucing terlindungi ketika berburu. Selain itu, benda – benda lain seperti debu tidak mengenai mata mereka, sehingga mata mereka tetap bersih dan lembab; sehingga kucing tidak perlu sering mengedipkan matanya seperti manusia. Jika kucing mengedipkan mata mereka sepanjang waktu seperti manusia agar matanya tetap bersih dan lembab, hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi mereka di saat berburu. Tidak mengedipkan mata merupakan salah satu kesempurnaan ciptaan Allah untuk makhluk ini.

Apakah mata kucing sensitif pada gerakan
Kucing tidak dapat melihat dalam jarak dekat dengan baik sebagaimana halnya manusia dan tidak bisa focus pada objek yang dekat dengan mereka. Tetapi Allah telah menciptakan rambut sensoris dengan mekanisme sensoris yang kuat buat kucing. Berkat penciuman dan rambut sensoris, kucing dapat dengan mudah mendeteksi dalam jarak dekat. Walau makhluk indah ini sulit melihat dalam jarak dekat, mereka dapat dengan mudah merasakan dengan jarak dua sampai enam meter. Jarak ini cukup bagi kucing agar dapat berburu.

Karakteristik lain pada mata kucing adalah mereka sensitive pada gerakan, keindahan dan yang sesuai dengan jarak penglihatan mereka. Mata kucing dan otaknya memisahkan setiap gerakan bingkai demi bingkai. Otak kucing bisa merasakan lebih banyak gambar daripada kita. Sebagai contoh, mereka dapat dengan mudah melihat tanda – tanda elektronika pada layar televise di bandingkan manusia. Ini adalah bakat khusus yang di berikan oleh Allah yang Mahakuasa kepada semua kucing. Hal ini dikarenakan  kucing menangkap mangsa mereka berdasarkan objek yang bergerak.

Detail dan ragam yang mengagumkan di ciptakan Allah bagi kucing
Mata kucing di ciptakan dengan kaakteristik luar biasa seperti makhluk lainnya. Ketika struktur dan karakteristik mata di uji secara individual, maka akan di lihat fungsi yang berbeda dan ini merupakan bukti dari beragamnya hasil penciptaan Allah. Variasi ini tidak dapat di katakana sebagai hasil dari mutasi ataupun seleksi alam. Allah telah memberikan mata yang sesuai dengan kebutuhan hidup dan nutrisi makhluknya.

Memiliki pengetahuan tentang system yang menakjubkan ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk melihat kekuasaan dan pengetahuan Allah yang telah menciptakan makhluknya. Kita harus berterima kasih kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini. Adapun bagi orang – orang yang yang menolak ayat – Nya, Allah menjulukinya “pendusta”, seperti di dalam ayat ;

Siapakah yang lebih zhalim daripada orang – orang yang telah di peringatkan dengan ayat – ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah di kerjakan oleh kedua tangannya? ( QS. Al – Kahfi 57 )

Kucing di ciptakan dalam bentuk yang ideal sesuai dengan lingkungan mereka, mereka perlu bernafas, makan, berburu dan mempertahankan diri agar tetap hidup. Oleh karena itu, mereka harus mengenal dunia mereka, dan membedakan antara musuh dan mangsa mereka. Dengan demikian, mereka memerlukan penglihatan khusus untuk melihat lingkungan mereka.
Bagaimanapun, Allah yang Mahakuasa, Tuhan dari semua dunia, telah memberikan karakteristik yang mengagumkan seperti mata yang memiliki struktur khusus, bentuk dan ketajaman penglihatan untuk kucing. Penciptaan mata yang memiliki kekhususan bagi kucing merupakan pelajaran bagi orang – orang yang beriman sebagaimana di sebutkan di dalam Al – Qur’an ;

Dan disana terdapat pelajaran bagimu…( QS. Al – Mu’miniin 21 )
Karakteristik mata kucing berfungsi sesuai dengan hukum yang di tetapkan Allah. Allah menciptakan mata ini dan setiap detilnya tanpa contoh sama sekali. Hal ini terungkap dalam ayat – ayat bahwa Allah adalah pencipta semuanya ;

Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian lagi berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ( QS. An – Nuur 45 )

Sumber: Dikutip dari Yahyaharun.com

Keajaiban Air Mata

Air mata, yang diasumsikan banyak orang sebagai "air yang asin yang keluar ketika  menangis", sebenarnya adalah cairan yang sangat spesial.

Tugas pertamanya adalah untuk melindungi mata dari mikroba, enzim "lysozyme" di dalamnya mampu menghancurkan berbagai macam bakteri dan untuk membunuh mikroba. Mata dilindungi dari infeksi melalui lysozyme. Zat ini bahkan lebih efektif daripada zat pembasmi kuman yang kuat yang digunakan untuk membersihkan gedung dari mikroba.

Dan bagaimana mungkin pembasmi kuman yang begitu efektif tersebut tidak membahayakan mata dan sebaliknya malah melindungi dengan sempurna? inilah tingginya karya seni ciptaan ALLAH. Airmata diciptakan dengan cara yang sangat tepat dan berkenaan dengan struktur kimianya. Koordinasi sempurna ini yang hadir di tiap segi kehidupan berlaku juga bagi mata dan air mata.

Ada juga sistem lubrikasi pada mata, sistem ini mencegah mata yang berubah arah pada empat arah berbeda untuk ratusan kali, dari kerusakan akibat gerakan-gerakan ini.
Air mata adalah anugerah yang diberikan Allah SWT:

Dia-lah ALLAH Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia Memiliki nama-nama yang indah. Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana
. (QS al-Hasyr: 24)

Sumber: harunyahya.com

Penjelasan Sains terhadap Ayat Alquran tentang Semesta


Ledakan kemungkinan terjadi 520 juta tahun setelah Big Bang


"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu padu, kemudian Kami pisahkan antar keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?" 
 (QS. Al-Anbiyaa’: 30).


Pada hampir 14 abad lalu, ayat di atas menjadi satu di antara firman-firman Allah yang turun kepada Rasulullah saw dengan muatan sains. Ayat tersebut menjelaskan tentang asal-muasal langit dan bumi, yang mulanya satu dan kemudian dipisahkan.

Menemukan jawaban tentang proses terciptanya alam semesta menjadi dahaga tersendiri bagi para ilmuan. Karena itu, mereka sejak ribuan tahun lalu berusaha meneliti antariksa. Ditambah, astronomi memang telah menjadi salah satu kebutuhan manusia sejak lama, terutama dalam hal navigasi serta penentuan dan pembagian waktu. Terlebih bagi Muslim, astronomi berfungsi lebih jauh untuk menentukan arah Ka’bah dan juga lima waktu shalat.

Teori Big Bang atau Letupan Besar yang dikemukakan pada abad 20 menjadi bukti sekaligus penegas kebenaran ayat Alquran di atas. Ayat tersebut menjelaskan proses awal penciptaan alam semesta sejak 14 abad lalu, ketika teknologi belum menunjang penelitian astronomi dan bahwa sang penerima wahyu, Rasulullah saw, bahkan tak mengenal baca-tulis.

Teori tersebut menjelaskan, semesta bermula dari sebuah benda seukuran bola tenis pada masa 0 detik atau sebelum semuanya ada. Materi tersebut sangat padat dengan kepadatan tak terkira dan suhu yang luar biasa. Ia meledak, dan pada detik pertama menghasilkan partikel dan energi eksotis. Lalu, tiga menit pertama, tercipta hydrogen (unsur pembentuk air) dan helium.

Proses tersebut berlangsung sampai dengan enam tahap hingga tercipta alam semesta seperti sekarang. Teori abad 20 tersebut sekaligus menjelaskan apa yang telah dipaparkan Alquran dalam surah Yunus ayat 3, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan...”

Sebagai benda langit yang tidak muncul secara tiba-tiba, bintang seperti matahari tidak bertahan selamanya. Setelah lahir dan berevolusi, ia akan mati. Situs hubblesite.org (versi online dari “Hubble Space Telescope: New Views of The Universe”) menjelaskan, setelah bintang kehabisan semua bahan nuklirnya, ia akan mati. Fenomena Cat’s Eye Nebula yang berhasil didokumentasikan menggunakan kamera teleskop Hubble menunjukkan detik-detik kematian sebuah bintang yang dikenal sebagai Planet Nebula.

Planet Nebula bukanlah planet seperti namanya. Ia adalah sebuah bintang sebagaimana matahari yang berada sekitar 3.000 tahun cahaya dari bumi, dan diperkirakan telah berumur 1.000 tahun lebih (dinamai “planet” sekitar seabad lalu karena terlihat seperti planet melalui teleskop kecil kala itu). Ledakan bintang yang berada di bagian utara konstelasi Draco ini menghasilkan ledakan menyerupai mawar berwarna merah.
Fenomena tersebut sekali lagi menjelaskan satu firman Allah yang lain. “Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak...” (QS. Ar-Rahman: 37). Karena itu, Cat’s Eye Nebula disebut pula Oily Red Rose Nebula yang berarti “nebula mawar merah yang berminyak”.
                                                                          ***
Dunia mengenal astronom-astronom hebat periode kuno seperti Thales (Yunani, 624-547 SM), Anaximander (Yunani, 611-547 SM), Pythagoras (569-475 SM), Aristotle (Yunani, 384-322 SM), Aristarchus (Yunani, 310-230 SM), dan Hipparchus (Yunani, 190-120 SM).

Meneruskan prestasi mereka, pada era berikutnya muncul nama-nama besar lainnya seperti Claudius Ptolemy (Yunani, 85-165 M), Nicolaus Copernicus (Polandia, 1473-1543 M), Tyco Brahe (Denmark, 1546-1601 M), Galileo Galilei (Italia, 1564-1642 M), johannes Kepler (Jerman, 1571-1630 M), Giovanni Cassini (Italia, 1625-1712 M), atau Isaac Newton (Inggris, 1643-1727).

Selain mereka, ilmuan dan astronom Muslim tak ketinggalan ikut mencatatkan nama mereka dalam sejarah dan perkembangan astronomi. Peran dan sumbangan pemikiran mereka ikut mewarnai perkembangan ilmu astronomi.

Sebut saja Ahmad ibn Muhammad ibn Katsir al-Faraghani (Persia, mencapai puncak prestasinya pada 683 M), Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan al-Battani (Iran, sekitar 850-923/9 M), Abd al-Rahman al-Sufi (Persia, 903-986 M), Abul Wafaa Al-Bozgani (Iran, 940-998 M), Abu Ishak Al-Nakkash Al-Zirikli, Abul Yosr Bahaa' ad-Din Al-Kharki (950-1029), al-Badie' al-Astralbi (1139 M), Ibnu al-Shater (1306-1375 M), Olgh Bek, Al-Syams Rudani El-Din Al Fasi, al-Khawarzimi (Baghdad, 780-850), al Zarquli (wafat 1087), Omar al Khayyami (1048-1126), dan Shihab al Ahmed bin Majid al Najdi (c.1500).

Dalam Historical Encyclopedia of Natural and Matematical Sciences Volume 1 karya Ari Ben-Menahem (2009), disebutkan pula sejumlah nama lain. Seperti, Abu Mahsar (805-929 M), Yaqub ibn Ishaq al-Kindi (815-873 M), Al-Sabi’ Tsabit ibn Qurra al-Harrani (Irak, 836-901 M), Ibn Yunus (Mesir, 940-1009), Ibn al-Haitam (Basra dan Mesir, 965-1039), Abu Rayhan al-Biruni (Persia, 973-1048), Ibn al-Banna al-Marakushi (Maroko, 1190-1265), Qutb al-Din al-Shirazi (Persia, 1236-1311), dan Jamshid al-Kashi (Iran, 1360-1436).

Selain dikenal sebagai astronom, mereka adalah matematikawan, filosofer, penulis, kaligrafer, dokter, atau juga musisi. Beberapa diantara karya mereka bahkan pernah menjadi rujukan utama astronomi dunia.



Sumber : REPUBLIKA.CO.ID,