Pemisahan Langit dan Bumi
di
10.48
Satu ayat
lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
Gambar
ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah
telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah
dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan
sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah
menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan.
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan.
Ungkapan
"Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab
"fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui
peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq".
Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu
peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita
kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit
dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah
("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali
tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal
berisi seluruh materi di alam semesta.
Dengan kata
lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu
belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada
keadaan "ratq" ini.
Titik
tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang
dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa
tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita
bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita
pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh
menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Sumber : Harun Yahya